Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang mana
atas rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Rekayasa
Pondasi II
ini dengan baik.
Makalah Rekayasa Pondasi II tentang Pemasangan
Tiang Pancang
ini merupakan salah satu tugas yang merupakan pemantapan dari dasar-dasar teori
yang dipelajari pada mata kuliah Rekayasa Pondasi II, serta mata kuliah
lainnya yang memiliki keterkaitan dengan desain ini.
Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada bapak Ir.Agus Ika
Putra, Dipl.Eng, MPhil. selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan makalah Rekayasa
Pondasi II
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penyelesaian
makalah Rekayasa Pondasi II ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan desain ini dimasa mendatang.
Semoga makalah Rekayasa Pondasi II ini dapat bermanfaat
bagi penulis serta rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil di kemudian hari.
Pekanbaru,
27 Februari 2018
Penulis
KATA
PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR
ISI................................................................................................................................ ii
DAFTAR
GAMBAR................................................................................................................... iii
DAFTAR
TABEL........................................................................................................................ iv
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang........................................................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................................................... 2
1.3
Tujuan..................................................................................................................................... 2
BAB
2 PEMBAHASAN.............................................................................................................. 3
2.1
Pondasi tiang pancang (pile foundation)................................................................................ 3
2.2
Penggolongan Pondasi Tiang Pancang................................................................................... 6
2.1.1
Pondasi tiang pancang menurut pemakaian bahan dan karakteristik strukturnya................ 6
2.1.2
Pondasi tiang pancang menurut pemasangannya................................................................. 21
2.3
Alat Pancang Tiang................................................................................................................. 22
2.4
Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang......................................................................... 27
2.5
Tiang Dukung Ujung dan Tiang Gesek.................................................................................. 33
2.6
Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang................................................................................. 33
2.7
Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang....................................................................... 37
2.8
Faktor Aman........................................................................................................................... 38
2.9
Perbandingan Jenis Pondasi Dalam (Deep Foundation) Berdasarkan Metode
Konstruksinya Pengeboran (Drilled)..................................................................................................................... 40
BAB
3 PENUTUP........................................................................................................................ 43
3.1
Kesimpulan............................................................................................................................. 43
3.2
Saran....................................................................................................................................... 43
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................................... 44
Halaman
Gambar 2.1
Tiang pancang beton precast concrete pile.......................................
11
Gambar
2.2 Tiang
pancang Precast Prestressed Concrete Pile............................. 13
Gambar 2.3
Pemukul Jatuh (drop hammer).......................................................... 23
Gambar 2.4
Pemukul Aksi Tiang (single-acting hammer).................................... 24
Gambar 2.5 Pemukul Diesel (diesel hammer)....................................................... 25
Gambar 2.6
Pemukul Getar (vibratory hammer).................................................. 26
Gambar 2.7 Hydraulic
Hammer........................................................................... 27
Gambar 2.8 Pengangkatan Tiang Dengan Dua tumpuan..................................... 30
Gambar 2.9
Pengangkatan Tiang Dengan Satu Tumpuan.................................... 31
Gambar 2.10 Urutan pemancangan....................................................................... 32
Gambar 2.11
Tiang ditinjau dari cara mendukung bebannya .............................. 33
Gambar 2.12 Common Pile Types........................................................................ 42
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
2.1 Faktor empirik Fb dan Fs....................................................................... 35
Tabel
2.2 Nilai faktor empirik untuk tipe tanah yang berbeda............................... 35
Tabel
2.3 Harga Effisiensi Hammer dan koef. Restitusi........................................ 39
Pembangunan suatu konstruksi, pertama –
tama sekali yang dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan
pondasi ( struktur bawah ) baru kemudian melaksanakan pekerjaan struktur atas.
Pembangunan suatu pondasi sangat besar fungsinya pada suatu konstruksi. Secara
umum pondasi didefinisikan sebagai bangunan bawah tanah yang meneruskan beban
yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan beban luar yang bekerja pada
bangunan ke tanah yang disekitarnya.
Bentuk
dan struktur tanah merupakan suatu peranan yang penting dalam suatu pekerjaan
konstruksi yang harus dicicermati karena kondisi ketidaktentuan dari tanah
berbedabeda. Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu
pekerjaan
teknik
sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja
diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Pondasi ini akan menyalurkan
tegangan-tegangan yang terjadi pada beban struktur atas kedalam lapisan tanah
yang keras yang dapat memikul beban konstruksi tersebut.
Pondasi sebagai struktur bawah secara
umum dapat dibagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu
pondasi
dalam dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis pondasi tergantung kepada jenis
struktur
atas
apakah termasuk konstruksi beban ringan atau beban berat dan juga tergantung pada
jenis tanahnya. Untuk konstruksi beban ringan dan kondisi tanah cukup baik,
biasanya dipakai pondasi dangkal, tetapi untuk konstruksi beban berat biasanya
jenis pondasi dalam adalah pilihan yang tepat.
Secara
umum permasalahan pondasi dalam lebih rumit dari pondasi
dangkal. Pondasi tiang pancang adalah batang
yang relative panjang dan langsing yang digunakan untuk menyalurkan beban
pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung rendah kelapisan tanah keras
yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi yang relative cukup dalam dibanding
pondasi dangkal. Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya dukung ujung (
end bearing capacity ) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang, dan daya dukung
geser atau selimut ( friction bearing capacity ) yang diperoleh dari daya
dukung gesek atau gaya adhesi antara tiang pancang dan tanah disekelilingnya.
Secara umum tiang pancang dapat
diklasifikasikan antara lain: dari segi bahan ada tiang pancang bertulang,
tiang pancang pratekan, tiang pancang baja, dan tiang pancang kayu. Dari segi
bentang penampang, tiang pancang bujur sangkar, segitiga, segi enam, bulat
padat, pipa, huruf H, huruf I, dan bentuk spesifik. Dari segi teknik
pemancangan, dapat dilakukan dengan palu jatuh (drop hammer), diesel hammer,
dan hidrolic hammer.
1. Apa
keuntungan serta kerugian pemakaian tiang pancang beton,kayu, dan baja?
2.
Alat-alat berat apa yang digunakan dalam pemancangan?
3.
Berapa tegangan ijin masing-masing tiang pancang beton,baja,dan kayu?
1.3 Tujuan
Setelah
membaca makalah ini diharapkan para pembaca :
1. Mengetahui
keuntungan serta kerugian pemakaian tiang pancang beton,kayu,dan baja
2. Mengetahui
alat-alat berat yang digunakan dalam pemancangan
3. Dapat
menghitung tegangan ijin tiang pancang
Fahirah F.
(2007). Korosi pada beton bertulang dan pencegahannya. Jurnal SMARTek (Sipil-Mesin-Arsitekur-Elektro), 5(3), ISSN
1693-0460.
Limanto, Sentosa
(2009). Analisis produktivitas pemancangan tiang pancang pada bangunan tinggi
apartemen. Prosiding Seminar Nasional
2009, Jurusan Teknik Sipil, FT-UKM, 15 Agustus 2009.
Nugroho, Soewignjo
Agus, et.al. (2011) . Studi pengaruh variasi panjang tiang terhadap daya dukung
kelompok tiang (model tes skala lab).
Jurnal Sains dan Teknologi, 10(2).